Selasa, 16 Februari 2016

Penanaman 2000 pohon mangrove di Pantai Labu Deli Serdang

Oleh Priyo Dwi Rianto
 
Matahari belum lama beranjak dari peraduannya ketika para peserta penanaman mangrove sudah mulai mendatangi tempat berkumpulnya yaitu di lapangan parkir LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) atau Division for Community Service Universitas Negeri Medan atau Unimed untuk bersama sama menuju lokasi penanaman mangrove di Desa Regemuk Pantai Labu yang tidak jauh dari Bandara Kualanamu Deli Serdang Sumatera Utara, SME&SR Area Sumatera Bagian Utara yang bekerja sama dengan LPM Unimed dan khususnya komunitas Do It To Change (DITC) Fakultas Biologi Unimed, Hari itu peserta penanaman mangrove sebanyak 250 mahasiswa fakultas biologi dan fakultas lain yang peduli dengan mangrove dengan slogan mereka adalah “ Are You The Next Mangrover ?” banyak mengundang antusiasme dari kalangan luar untuk mencintai alam terutama mangrove. Setelah semua berkumpul para peserta menuju kendaraan yang akan mengantar ke lokasi tsb. Karena medan jalannya kecil maka dipilih kendaraan sudako (sebutan angkot di kota medan).

Setelah sampai di lokasi Nampak tumpukan potongan bambu yang dibelah sepanjang 2,5 meter menggunung, bamboo bamboo itu akan digunakan untuk pelindung abrasi pantai di tempat penanaman, menurut penyuluh lapangan mangrove di kecamatan pantai labuh yang biasa dipanggil pak Ucok, pola tanam mangrove yang akan dilaksakan oleh SME&SR Sumbagut bekerja sama dengan komunitas Do It To Change dan LPM Unimed adalah yang baru pertama kali dilaksanakan di wilayah sumatera utara dan akan menjadi percontohan penanaman mangrove di propinsi sumut ini, pola ini yang dinamakan pola grand blok yaitu setiap kelompok atau blok dikurung dengan pagar bamboo yang tertanam sedikitnya 1 meter kedalaman dan tinggi diatas lumpur 1,5 m dan dibentuk lancip yang menghadap ke laut agar ombak yang datang mudah dipecah (semacam anjungan kapal).

Penanaman mangrove di Pantai labu kab Deli Serdang dihadiri oleh  Camat Pantai Labu Bapak Umar dan OH DPPU Kualanamu  Bapak I Made Dirga, dalam sambutan Camat Pantai Labu menyebutkan bahwa tanaman mangrove banyak sekali kegunaannya selain sebagai penahan abrasi pantai karena akarnya yang sangat kuat menahan erosi dan abrasi  juga kepiting dan udang sangat senang untuk berkembang biak di lingkungan mangrove selain itu  buah nya bisa digunakan untuk pembuatan dodol, tempe, sirup dan berbagai makanan, , juga batang kering bisa digunakan sebagai kayu bakar, selain itu beliau berharap agar di lokasi itu PT Pertamina (Persero) bisa berpartisipasi untuk membuat kawasan wisata mangrove, dengan adanya kawasan wisata akan dapat menaikkan kesejahteraan masyarakat setempat selain masyarakat bisa memasarkan hasil olahan  mangrove tersebut

Sedangkan OH DPPU Kualanamu dalam sambutannya mengatakan penanaman mangrove ini dilakukan dalam rangka program TJSL Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dari DPPU Kualanamu karena lokasi ini hanya berjarak kurang dari 5 km atau tepatnya 2.5 km jika ditarik garis lurus, dan saat ini DPPU Kualanamu sedang melalukan proyek pipanisasi avtur dari titik dilaut sejauh 5 km dari pantai ke DPPU Kualanamu tidak menggunakan mobil tanki lagi dari Belawan dan ini untuk mengantisipasi kebutuhan avtur bandara kualanamu yang semakin meningkat
Untuk tahap pertama sebanyak 2000 mangrove ini ditanam 2 jenis mangrove saja yaitu jenis apiculata dan jenis stylosa, apiculata adalah jenis mangrove yang bisa tinggi sampai 27 meter dan lingkar batang 50 cm sedangkan stylosa adalah mangrove bisa setinggi 10 meter dengan akar tunjang sedalam 3 meter
Untuk penanaman sebanyak 2000 pohon dapat diselesaikan dalam waktu singkat karena dengan jumla peserta 250 orang maka dengan menanam masing masing 8 pohon dapat diselesaikan dengan mudah
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar