Oleh Priyo Dwi Rianto
Matahari belum lama beranjak dari peraduannya ketika para peserta
penanaman mangrove sudah mulai mendatangi tempat berkumpulnya yaitu di lapangan
parkir LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) atau Division for Community
Service Universitas Negeri Medan atau Unimed untuk bersama sama menuju
lokasi penanaman mangrove di Desa Regemuk Pantai Labu yang tidak jauh dari Bandara
Kualanamu Deli Serdang Sumatera Utara, SME&SR Area Sumatera Bagian Utara yang
bekerja sama dengan LPM Unimed dan khususnya komunitas Do It To Change (DITC) Fakultas
Biologi Unimed, Hari itu peserta penanaman mangrove sebanyak 250 mahasiswa
fakultas biologi dan fakultas lain yang peduli dengan mangrove dengan slogan
mereka adalah “ Are You The Next Mangrover ?” banyak mengundang antusiasme dari
kalangan luar untuk mencintai alam terutama mangrove. Setelah semua berkumpul
para peserta menuju kendaraan yang akan mengantar ke lokasi tsb. Karena medan
jalannya kecil maka dipilih kendaraan sudako (sebutan angkot di kota medan).
Setelah sampai di lokasi Nampak tumpukan potongan bambu yang
dibelah sepanjang 2,5 meter menggunung, bamboo bamboo itu akan digunakan untuk
pelindung abrasi pantai di tempat penanaman, menurut penyuluh lapangan mangrove
di kecamatan pantai labuh yang biasa dipanggil pak Ucok, pola tanam mangrove
yang akan dilaksakan oleh SME&SR Sumbagut bekerja sama dengan komunitas Do It
To Change dan LPM Unimed adalah yang baru pertama kali dilaksanakan di
wilayah sumatera utara dan akan menjadi percontohan penanaman mangrove di
propinsi sumut ini, pola ini yang dinamakan pola grand blok yaitu setiap kelompok atau blok dikurung
dengan pagar bamboo yang tertanam sedikitnya 1 meter kedalaman dan tinggi
diatas lumpur 1,5 m dan dibentuk lancip yang menghadap ke laut agar ombak yang
datang mudah dipecah (semacam anjungan kapal).
Penanaman mangrove di Pantai labu kab Deli Serdang dihadiri
oleh Camat Pantai Labu Bapak Umar dan OH
DPPU Kualanamu Bapak I Made Dirga, dalam
sambutan Camat Pantai Labu menyebutkan bahwa tanaman mangrove banyak sekali
kegunaannya selain sebagai penahan abrasi pantai karena akarnya yang sangat
kuat menahan erosi dan abrasi juga
kepiting dan udang sangat senang untuk berkembang biak di lingkungan mangrove
selain itu buah nya bisa digunakan untuk
pembuatan dodol, tempe, sirup dan berbagai makanan, , juga batang kering bisa
digunakan sebagai kayu bakar, selain itu beliau berharap agar di lokasi itu PT
Pertamina (Persero) bisa berpartisipasi untuk membuat kawasan wisata mangrove,
dengan adanya kawasan wisata akan dapat menaikkan kesejahteraan masyarakat
setempat selain masyarakat bisa memasarkan hasil olahan mangrove tersebut
Sedangkan OH DPPU Kualanamu dalam sambutannya mengatakan
penanaman mangrove ini dilakukan dalam rangka program TJSL Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan dari DPPU Kualanamu karena lokasi ini hanya berjarak
kurang dari 5 km atau tepatnya 2.5 km jika ditarik garis lurus, dan saat ini
DPPU Kualanamu sedang melalukan proyek pipanisasi avtur dari titik dilaut
sejauh 5 km dari pantai ke DPPU Kualanamu tidak menggunakan mobil tanki lagi
dari Belawan dan ini untuk mengantisipasi kebutuhan avtur bandara kualanamu yang
semakin meningkat
Untuk tahap pertama sebanyak 2000 mangrove ini ditanam 2
jenis mangrove saja yaitu jenis apiculata dan jenis stylosa, apiculata adalah
jenis mangrove yang bisa tinggi sampai 27 meter dan lingkar batang 50 cm
sedangkan stylosa adalah mangrove bisa setinggi 10 meter dengan akar tunjang
sedalam 3 meter
Untuk penanaman sebanyak 2000 pohon dapat diselesaikan dalam
waktu singkat karena dengan jumla peserta 250 orang maka dengan menanam masing
masing 8 pohon dapat diselesaikan dengan mudah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar