Rabu, 17 Februari 2016

PENGUATAN SEKTOR PERIKANAN DARAT DAN LAUT DI AREA SUMBAGUT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Oleh  Priyo Dwi Rianto
 
Karamba Jaring Apung Udang Lobster di Aceh Jaya

Dalam upaya mengembangkan sektor perikanan baik perikanan ikan air tawar dan ikan laut PT Pertamina melalui SME&SR PP Sumbagut melaksanakan berbagai program di Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Aceh, program yang diluncurkan khusus untuk Provinsi Sumatera Barat dan Propinsi Aceh merupakan  wujud kepedulian PT Pertamina  terhadap kehidupan dan kondisi masyarakat terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh wilayah Indonesia. Adapun tujuan dan manfaat program tersebut, diantaranya untuk meningkatkan produksi, mutu hasil tangkapan dan produktivitas nelayan dengan menerapkan teknologi penangkapan ramah lingkungan. Kedua, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan. Ketiga, meningkatkan daya saing nelayan khususnya dalam memperoleh hasil dari ikan hasil tangkapan. “Program ini secara langsung juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah (dalam hal ini adalah masyarakat nelayan) dan untuk menjamin keberlanjutan usaha penangkapan ikan,” ujarnya.

Potensi Besar                                                                         

Sektor kelautan dan perikanan Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dan dapat  diandalkan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Potensi ekonomi kelautan dan perikanan Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun. Namun demikian, potensi yang baru dimanfaatkan diperkirakan masih kurang 10 persen. Bahkan menurut studi McKinsey Global Institute, diproyeksikan ekonomi Indonesia akan menjadi yang terbesar ke-7 dunia pada tahun 2030. Menurut McKinsey, 4 besar sektor yang akan menjadi penopang utama ekonomi Indonesia ke depan adalah sumber daya alam, pertanian, perikanan, dan jasa. “Dari potensi tersebut terdapat peluang ekonomi senilai lebih US$ 1,8 triliun,” tandasnya.
Bagan Penangkap Teri

Penjemuran ikan teri
 

Program yang diberikan kepada para kelompok nelayan di Aceh tujuan utamanya untuk meningkatkan daya saing perikanan melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, kualitas produk, dan nilai tambah produk. Kedua, mengembangkan dan meningkatkan pengawasan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan danketertelusuran (traceability) dan jaminan ketersediaan bahan baku ikan. Ketiga, mengembangkan sumber daya manusia kelautan dan perikanan dan meningkatkan penguatan iptek kelautan dan perikanan. Ke empat, meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan.

Sumatera Barat

Propinsi Sumatera Barat mempunyai potensi yang sangat besar untuk sektor perikanan baik ikan air tawar maupun ikan laut, untuk ikan air tawar Sumbar mempunyai ikon khusus yaitu ikah bilih yang hanya terdapat di danau singkarak dan tidak ada di daerah lain, saat ini populasi sudah semakin berkurang dikhawatirkan beberapa puluh tahun lagi anak cucu kita hanya mengenal gambarnya saja karena sudah punah, untuk itu PT Pertamina bekerja sama dengan Flipmas Wilayah Minangkabau atas permintaan masyarakat Nagari Tikalak Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok yang telah menyerahkan area perairan seluar 10 HA untuk kegiatan konservasi ikan bilih, dengan adanya konservasi tersebut diharapkan ketersediaan ikan bilih yang merupakan ikon oleh oleh bagi para wisatawan maupun tamu tamu yang lewat danau singkarak biasanya akan membeli oleh oleh atau cindera mata berupa goreng ikan bilih.
Danau Singkarak
 

Selain di Kabupaten Solok atau tepatnya di Danau Singkarak SME & SR PP Sumbagut juga mempunyai program budidaya karamba ikan karang yang terdapat di kepulauan mentawai , kondisi perairan sebelah barat sumatera barat sangat tergantung dari keadaan cuaca, bila cuaca buruk maka nelayan tidak melaut, sedangkan kebutuhan hidup terus berjalan, dari keadaan begitulan maka dibuatkan karamba jaring apung untuk ikan karang misalnya Kerapu, ikan ini nilai keekonomiannya sangat tinggi juga diminta oleh eksportir

Propinsi Aceh

Rumput laut atau sea weed di Propinsi Aceh belum begitu berkembang tetapi permintaan pasar untuk rumput sangat tinggi sedangkan  potensi untuk produksi rumput laut di Propinsi Aceh sangat besar, perairan pantai di aceh juga sangat bagus apabila dibudidayakan  rumput laut , untuk itu SME & SR PP Sumbagut membina  beberapa kelompok petani rumput laut di di Gampong Pulo Raya, Kecamatan Sampoi Niet, Kabupaten Aceh Jaya, selain di Kabupaten Aceh Jaya yang merupakan sebuah pulau yang telah dikosongkan setelah peristiwa tsunami pada 26 Desember 2004 yang lalu, Kelompok tani rumput laut akan di pimpin oleh pemuda gampong setempat yang telah di latih oleh NGO internasional yang ada di daerah tersebut . Selain di Gampong Pulo Raya juga mempunyai program rumput laut di Gampong Ule Paya, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, lokasi ini dapat ditempuh dalam  20 menit dari Banda Aceh,  Untuk lokasi ini terletak di sebelah barat Banda Aceh dan lokasi ini banyak pulau pulau yang cocok untuk budidaya rumput laut dan sangat dekat dengan kota Banda Aceh dan bisa ditempuh beberapa menit saja dari Banda Aceh

PENGOLAHAN PEREBUSAN IKAN TERI


Di Kecamatan Sampoi Niet Kabupaten Aceh Jaya utamanya di perairan Gampong Pulo Raya banyak terdapat bagan penangkap ikan teri, dan teri yang dihasilkan oleh nelayan Sampoi Niet adalah ikan teri yang berkwalitas super dan banyak diminta dari daerah lain atau propinsi lain misalnya Medan, dikatakan kwalitas super karena kalau ikan teri medan kwalitas terbaik harga per kg nya adalah Rp. 95.000,00 tetapi teri produksi Sampoi Niet harganya Rp. 150.000,- per kilogram, tetapi hasil dari tangkapan bagan di daerah ini sangat tergantung dari cuaca, apabila hujan maka hasil tidak bisa diolah dan akhirnya dibuang dan di tanam di dalam tanah akibat membusuknya ikan teri tersebut, untuk program tersebut dilakukan di 2 (dua) lokasi yaitu  di Gampong Pulo Raya Kecamatan Sampoi Niet Kabupaten Aceh Jaya dan di Gampong Sentosa, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Besar

PENGADAAN BIBIT LOBSTER DAN KARAMBA JARING APUNG

Udang lobster di pasaran internasional banyak diminta harganyapun sangat menjanjikan, sebagai contoh pada saat survey harga di tingkat nelayan mencapai Rp. 560.000  per kg untuk ukuran 3 ekor /kg sehingga untuk pengembangan nya sangat lah menarik , pada saat sebelumnya , bibit lobster didatangkan dari pulau Lombok, karena iklim yang berbeda sering kali setibanya di Aceh banyak bibit yang mati, untuk itu dilakukan pengadaan bibit lobster sendiri yang berlokasi di Gampong Ujong Sudheun Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya untuk memenuhi kebutuhan daerah setempat

Perairan teluk calang yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera berada di Samudra Indonesia yang juga disebut Samudra Hindia, sangat terpengaruh oleh musim angin, di saat musim angn barat para nelayan tidak bisa melaut karena sering ada badai selain angin besar juga ketinggian ombak sangat membahayakan perahu nelayan yang besarnya tidak lebih dari 5 GT, tetapi kalau angin baik bisa berlayar untuk mencari ikan.

Untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat agar tetap bisa mencari nafkah tanpa dipengaruhi oleh musim salah satunya adalah pengadaan jaring apung yang dipasang di laut sehingga walau angin besar tetap saja bisa mendapatkan ikan Lokasi yang dipilih adalah  Gampong Panton Makmur Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya

PEMBUATAN RUMPON LAUT DALAM

Untuk lebih menghemat BBM yang lebih terjaminnya pasokan ikan juga agar kelangsungan hayati perikanan laut sangat perlu dibuat rumpon laut agar ikan ikan dapat berkembang biak disekitar rumpon dan rumpon juga menjadi tempat tumbuhnya karang karang laut, untuk itu para kelompok nelayan dari gampong Blang Kecamatan Krueng Sabee berencana membuat rumpon laut dalam yaitu:

  1. Kelompok Nelayan Radja Nanggroe
  2. Kelompok Nelayan Inka Mina 306
  3. Kelompok Nelayan Camar Laot
  4. Kelompok Nelayan Sumber Laot

Membuat rumpon laut dalam dan dalam program ini di supervisi oleh dinas kelautan dan perikanan kabupaten Aceh Jaya, sehingga nantinya para nelayan tidak perlu melaut jauh tetapi cukup di sekitar rumponnya saja

 

BUDIDAYA KEPITING SOKA

Sebenarnya kepiting soka di Aceh sendiri kurang diminati tetapi pasar diluar aceh sangatlah besar, sampai saat ini permintaan pasokan untuk kepiting soka belum bisa dipenuhi oleh para petani pembudidaya kepiting soka yang ada di propinsi Aceh, sebenarnya areal pembudidayaan sangat memungkinkan tetapi permodalan yang kurang sehingga untuk lebih bisa membantu para petani perlu diperluas areal pembudidayaan kepiting soka, untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka Pertamina membantu program budidaya kepiting soka yang ada di kecamatan Meuraxa Banda Aceh, bukan hanya sektor budidayanya saya yang dibantu tetapi juga proses setelah panen juga disediakan ruang pembeku agar bisa tetap segar sebelum dipasarkan program kepiting soka berlokasi di asi : Gampong Lamjabat Kecamatan Meuraxa , Banda Aceh

BUDIDAYA UDANG GALAH DAN IKAN NILA

Lokasi Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh

Di Gampong jawa eks korban tsunami lumayan banyak dan sebagian besar memiliki warisan tanah rawa rawa bekas tsunami dan lokasinya juga dipinggir laut, untuk itu bekerjasama dengan Kodam Iskandar Muda membina para pemuda gampong tersebut, dari lahan yang hanya berupa rawa rawa tak dimanfaat kan oleh babinsa setempat sebagai tenaga pendamping masyarakat disulap menjadi kolam kolam untuk budidaya ikan nila dan udang galah, selain budidaya udang galah dan ikan nila , para penerima bantuan dengan didampingi oleh babinsa juga beternak kambing , karena pakan yang tersedia di lokasi tersebut sangat cukup sehingga  untuk keperuan ternak tidak perlu mencari ketempat lain

BANTUAN NELAYAN GURITA
 

Ikan Gurita memang belum begitu memasyarakat bagi masyarakat awam, tetapi untuk pasar eksport banyak dibutuhkan dan potensi ikan gurita di aceh sangat besar utamanya permintaan dari pasar eropa dan jepang , tetapi belum dikelola dengan maksimal, oleh karena itu atas pernintaan masyarakat nelayan di Banda Aceh dan Sabang PT Pertamina membantu masyarakat dengan memberikan bantuan berupa perahu dan mesin tempelnya juga peralatan yang dbutuhkan antara lain kaca mata selam, sirip selam , kompresor dan beberapa peralatan lainnya, sehingga diharapkan dengan bantuan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakah di Gampong Berawang , Kecamatan Sukajaya , Kota Sabang dan Gampung Deah Gelumpang, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar