Oleh Priyo Dwi Rianto
Karamba Jaring Apung Udang Lobster di Aceh Jaya
Dalam upaya mengembangkan sektor perikanan baik perikanan
ikan air tawar dan ikan laut PT Pertamina melalui SME&SR PP Sumbagut
melaksanakan berbagai program di Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Aceh,
program yang diluncurkan khusus untuk Provinsi Sumatera Barat dan Propinsi Aceh
merupakan wujud kepedulian PT
Pertamina terhadap kehidupan dan kondisi
masyarakat terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh wilayah
Indonesia. Adapun tujuan dan manfaat program tersebut, diantaranya untuk
meningkatkan produksi, mutu hasil tangkapan dan produktivitas nelayan dengan
menerapkan teknologi penangkapan ramah lingkungan. Kedua, meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan nelayan. Ketiga, meningkatkan daya saing nelayan
khususnya dalam memperoleh hasil dari ikan hasil tangkapan. “Program ini secara
langsung juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah
(dalam hal ini adalah masyarakat nelayan) dan untuk menjamin keberlanjutan usaha
penangkapan ikan,” ujarnya.
Potensi
Besar
Sektor kelautan dan perikanan Indonesia mempunyai potensi
yang sangat besar dan dapat diandalkan
menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Potensi ekonomi
kelautan dan perikanan Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per
tahun. Namun demikian, potensi yang baru dimanfaatkan diperkirakan masih kurang
10 persen. Bahkan menurut studi McKinsey Global Institute, diproyeksikan
ekonomi Indonesia akan menjadi yang terbesar ke-7 dunia pada tahun 2030.
Menurut McKinsey, 4 besar sektor yang akan menjadi penopang utama ekonomi
Indonesia ke depan adalah sumber daya alam, pertanian, perikanan, dan jasa.
“Dari potensi tersebut terdapat peluang ekonomi senilai lebih US$ 1,8 triliun,”
tandasnya.
Bagan Penangkap Teri
Penjemuran ikan teri
Program yang diberikan kepada para kelompok nelayan di
Aceh tujuan utamanya untuk meningkatkan daya saing perikanan melalui
peningkatan produktivitas, efisiensi, kualitas produk, dan nilai tambah produk.
Kedua, mengembangkan dan meningkatkan pengawasan sistem jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan danketertelusuran (traceability) dan jaminan
ketersediaan bahan baku ikan. Ketiga, mengembangkan sumber daya manusia
kelautan dan perikanan dan meningkatkan penguatan iptek kelautan dan perikanan.
Ke empat, meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar
hasil perikanan.
Sumatera Barat
Propinsi Sumatera Barat mempunyai potensi yang sangat
besar untuk sektor perikanan baik ikan air tawar maupun ikan laut, untuk ikan
air tawar Sumbar mempunyai ikon khusus yaitu ikah bilih yang hanya terdapat di
danau singkarak dan tidak ada di daerah lain, saat ini populasi sudah semakin
berkurang dikhawatirkan beberapa puluh tahun lagi anak cucu kita hanya mengenal
gambarnya saja karena sudah punah, untuk itu PT Pertamina bekerja sama dengan
Flipmas Wilayah Minangkabau atas permintaan masyarakat Nagari Tikalak Kecamatan
X Koto Singkarak Kabupaten Solok yang telah menyerahkan area perairan seluar 10
HA untuk kegiatan konservasi ikan bilih, dengan adanya konservasi tersebut
diharapkan ketersediaan ikan bilih yang merupakan ikon oleh oleh bagi para
wisatawan maupun tamu tamu yang lewat danau singkarak biasanya akan membeli
oleh oleh atau cindera mata berupa goreng ikan bilih.
Danau Singkarak
Selain di Kabupaten Solok atau tepatnya di Danau
Singkarak SME & SR PP Sumbagut juga mempunyai program budidaya karamba ikan
karang yang terdapat di kepulauan mentawai , kondisi perairan sebelah barat
sumatera barat sangat tergantung dari keadaan cuaca, bila cuaca buruk maka
nelayan tidak melaut, sedangkan kebutuhan hidup terus berjalan, dari keadaan
begitulan maka dibuatkan karamba jaring apung untuk ikan karang misalnya
Kerapu, ikan ini nilai keekonomiannya sangat tinggi juga diminta oleh eksportir
Propinsi
Aceh
Rumput laut atau sea weed di Propinsi Aceh belum begitu
berkembang tetapi permintaan pasar untuk rumput sangat tinggi sedangkan potensi untuk produksi rumput laut di
Propinsi Aceh sangat besar, perairan pantai di aceh juga sangat bagus apabila
dibudidayakan rumput laut , untuk itu
SME & SR PP Sumbagut membina
beberapa kelompok petani rumput laut di di Gampong Pulo Raya, Kecamatan
Sampoi Niet, Kabupaten Aceh Jaya, selain di Kabupaten Aceh Jaya yang merupakan sebuah
pulau yang telah dikosongkan setelah peristiwa tsunami pada 26 Desember 2004
yang lalu, Kelompok tani rumput laut akan di pimpin oleh pemuda gampong
setempat yang telah di latih oleh NGO internasional yang ada di daerah tersebut
. Selain di Gampong Pulo Raya juga mempunyai program rumput laut di Gampong Ule
Paya, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, lokasi ini dapat ditempuh dalam 20 menit dari Banda Aceh, Untuk lokasi ini terletak di sebelah barat
Banda Aceh dan lokasi ini banyak pulau pulau yang cocok untuk budidaya rumput
laut dan sangat dekat dengan kota Banda Aceh dan bisa ditempuh beberapa menit
saja dari Banda Aceh
PENGOLAHAN PEREBUSAN IKAN TERI
PENGADAAN BIBIT LOBSTER DAN KARAMBA JARING APUNG
Udang lobster di pasaran internasional banyak diminta
harganyapun sangat menjanjikan, sebagai contoh pada saat survey harga di
tingkat nelayan mencapai Rp. 560.000 per
kg untuk ukuran 3 ekor /kg sehingga untuk pengembangan nya sangat lah menarik ,
pada saat sebelumnya , bibit lobster didatangkan dari pulau Lombok, karena
iklim yang berbeda sering kali setibanya di Aceh banyak bibit yang mati, untuk
itu dilakukan pengadaan bibit lobster sendiri yang berlokasi di Gampong Ujong
Sudheun Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya untuk memenuhi kebutuhan daerah
setempat
Untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat agar tetap bisa
mencari nafkah tanpa dipengaruhi oleh musim salah satunya adalah pengadaan
jaring apung yang dipasang di laut sehingga walau angin besar tetap saja bisa
mendapatkan ikan Lokasi yang dipilih adalah Gampong Panton Makmur Kecamatan Krueng Sabee
Kabupaten Aceh Jaya
PEMBUATAN RUMPON LAUT DALAM
Untuk lebih menghemat BBM yang lebih terjaminnya pasokan
ikan juga agar kelangsungan hayati perikanan laut sangat perlu dibuat rumpon
laut agar ikan ikan dapat berkembang biak disekitar rumpon dan rumpon juga
menjadi tempat tumbuhnya karang karang laut, untuk itu para kelompok nelayan dari
gampong Blang Kecamatan Krueng Sabee berencana membuat rumpon laut dalam yaitu:
- Kelompok Nelayan Radja
Nanggroe
- Kelompok Nelayan Inka
Mina 306
- Kelompok Nelayan Camar
Laot
- Kelompok Nelayan Sumber
Laot
Membuat rumpon laut dalam dan dalam
program ini di supervisi oleh dinas kelautan dan perikanan kabupaten Aceh Jaya,
sehingga nantinya para nelayan tidak perlu melaut jauh tetapi cukup di sekitar
rumponnya saja
BUDIDAYA KEPITING SOKA
BUDIDAYA UDANG GALAH DAN IKAN NILA
Lokasi Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh
Di Gampong jawa eks korban tsunami lumayan banyak dan
sebagian besar memiliki warisan tanah rawa rawa bekas tsunami dan lokasinya
juga dipinggir laut, untuk itu bekerjasama dengan Kodam Iskandar Muda membina
para pemuda gampong tersebut, dari lahan yang hanya berupa rawa rawa tak
dimanfaat kan oleh babinsa setempat sebagai tenaga pendamping masyarakat
disulap menjadi kolam kolam untuk budidaya ikan nila dan udang galah, selain
budidaya udang galah dan ikan nila , para penerima bantuan dengan didampingi
oleh babinsa juga beternak kambing , karena pakan yang tersedia di lokasi
tersebut sangat cukup sehingga untuk
keperuan ternak tidak perlu mencari ketempat lain
BANTUAN NELAYAN GURITA
Ikan Gurita memang belum begitu memasyarakat bagi
masyarakat awam, tetapi untuk pasar eksport banyak dibutuhkan dan potensi ikan
gurita di aceh sangat besar utamanya permintaan dari pasar eropa dan jepang ,
tetapi belum dikelola dengan maksimal, oleh karena itu atas pernintaan
masyarakat nelayan di Banda Aceh dan Sabang PT Pertamina membantu masyarakat
dengan memberikan bantuan berupa perahu dan mesin tempelnya juga peralatan yang
dbutuhkan antara lain kaca mata selam, sirip selam , kompresor dan beberapa
peralatan lainnya, sehingga diharapkan dengan bantuan tersebut dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakah di Gampong Berawang , Kecamatan Sukajaya
, Kota Sabang dan Gampung Deah Gelumpang, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar